Pages

Jumat, 30 November 2012


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang Fluidisasi.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang Fluidisasi pada materi mekanika fluida yang kami harapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca tentang Fluidisasi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.






                                    


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..…i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….....iii
BAB. 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….…1
    1.1  Tujuan………………………………………………………………………...1
    1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………….…2
    1.3  Manfaat…………………………………………………………………….…2
BAB. 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………...3
BAB. 3 KESIMPULAN…………………………………………………………………22











BAB I
PENDAHULUAN

Setiap benda memancarkan radiasi panas, tetapi umumnya benda yang terlihat oleh kita karena benda itu memantulkan cahaya yang datang padanya.Dan bukan karena ia memancarkan radiasi panas.Benda baru terlihat karena meradiasikan panas, jika suhunya melebihi 1000k pada suhu ini benda mulai berpijar merah seperti kumparan pemanas sebuah kompor listrik. Pda suhu diatas 2000k benda berpijar kuning atau keputih-putihan seperti besi berpijar putih dari filamen lampu pijar. Begitu suhu benda terus ditingkatkan, intensitas relatif dari spektrum cahaya yang dipancarkannya berubah ini menyebabkan pergeseran dalam warna-warna spektrum yang diamati.
Secara umum bentuk terinci dari spektrum radiasi panas yang dipancarkan oleh suatu benda panas tergantung pada kpmposisi benda itu . Hasil eksperimen menunjukkan bahwa benda hitam adalah suatu benda yang permukaanya sedemikian sehingga menyerap semua radiasi yang datang padanya ( tidak ada radiasi yang dipantulkan keluar dari benda hitam ). Semua benda hitam pada suhu yang sama memancarkan radiasi dengan spektrum yang sama karena tidak ada benda yang hitam sempurna sebab kita hanya dapat menbuat benda yang mendekati benda hitam.

1.2 TUJUAN PEMBAHASAN
Dengan mempelajari pembahasan radiasi benda hitam ini diharapkan kita dapat :
1.      Mengetahui pengrtian radiasi, Intensitas radiasi, dan daya emisi
2.      Mengetahui penjabaran atau penjelasan radiasi benda hitam
3.      Menerapkan hukum radiasi benda hitam dalam menyelesaikan masalah
4.      Menerapkan rumus radiasi antara dua permukaan
5.      Menerapkan efek kuadrat jarak
6.      Menerapkan dan menjelaskan faktor bentuk radiasi
7.      Menjelaskan radiasi dari permukaan nyata dan radiasi didalam kurungan yang permukaanya hitam
           

1.3 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembahasan ini adalah bagaimana proses radiasi benda hitam seperti : radiasi antara  dua permukaan, efek kuadrat jarak, faktor radiasi, serta komponen-komponen lainnya dapat terjadi bahkan hukum-hukum yang dipakai dalam radiasi benda hitam.

1.4 MANFAAT PEMBAHASAN
1.      Agar kita dapat mengaplikasikan konsep radiasi, khususnya radiasi benda hitam dalam kehidupan kita
2.      Agar kita dapat menyelesaikan contoh soal yang berhubungan dengan radiasi benda hitam menggunakan rumus hukum radiasi benda hitam
3.      Agar kita dapat bmembedakan radiasi dengan perpindahan panas lainnya seperti konduksi ataupun konveksi.














BAB II
PEMBAHASAN
Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam. Istilah “benda hitam” pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam Fisika, benda hitam (atau blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum garis. Meskipun demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat diukur. Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak. Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning, hingga putih.

Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam. Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya. Sedangkan temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya.
Dalam percobaan Fisika sederhana, benda atau objek yang paling mirip radiasi benda hitam adalah radiasi dari sebuah lubang kecil pada sebuah rongga. Dengan mengabaikan bahan pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter lubang, cahaya yang masuk ke lubang itu akan dipantulkan oleh dinding rongga berulang kali serta semua energinya diserap, yang selanjutnya akan dipancarkan kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga. Lubang pada rongga inilah yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam. Temperatur dari benda itu akan terus naik apabila laju penyerapan energinya lebih besar dari laju pancarannya, sehingga pada akhirnya benda hitam itu mencapai temperatur kesetimbangan. Keadaan ini dinamakam dengan setimbang termal (setimbang termodinamik).

Blackbody Radiation
Blackbody Radiation
Dari data eksperimen terhadap radiasi benda hitam, diperoleh bahwa spektrum radiasi benda hitam berupa spektrum kontinu dengan tingkat kebersinaran (intensitas radiasi) dari masing-masing spektral tidak sama kuat. Pada suhu tertentu, intensitas cahaya yang diradiasikan akan terus bertambah hingga mencapai maksimum pada panjang gelombang tertentu. Dan Pancaran radiasi benda hitam itu akan mengikuti suatu kurva berikut:
Kurva Radiasi Benda Hitam
Kurva Radiasi Benda Hitam
Dari kurva di atas, terbaca bahwa dengan naiknya temperatur benda hitam, puncak-puncak spektrum akan bergeser ke arah panjang gelombang yang semakin kecil (gambar a) atau puncak-puncak spektrum akan bergeser ke arah frekuensi yang semakin besar (gambar b).
Hubungan empiris sederhana antara panjang gelombang yang dipancarkan untuk intensitas maksimum (lm) dengan suhu mutlak (T) sebuah benda yang dikenal sebagai hukum pergeseran wien, yaitu :
Hukum Pergeseran Wien
dengan C = konstanta Wien (2,899 x 10-3 mK)
Tahun 1879, seorang ahli fisika Austria, Josef Stefan membuktikan bahwa intensitas radiasi total (P/A) oleh suatu benda hitam panas adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Bentuk persamaan empirisnya adalah sebagai berikut:
Hukum Stefan - Boltzman
P adalah daya radiasi (watt = W), A adalah luas permukaan benda, T adalah suhu mutlak benda, σ = 5,67 x 10-8 W m-3 K-4
Teori elektromagnetik klasik maupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan spektrum yang teramati pada radiasi benda hitam. Teori tersebut hanya dapat memprediksi intensitas yang tinggi dari panjang gelombang rendah atau dikenal sebagai bencana ultraungu. Namun kemudian, Max Planck berhasil memecahkan masalah ini. Max Planck menjelaskan bahwa radiasi elektromagnetik hanya dapat merambat dalam bentuk paket-paket energi atau kuanta yang dinamakan foton. Gagasan Planck ini kemudian berkembang menjadi teori baru dalam fisika yang disebut Teori Kuantum. Dengan teori ini, kemudian Einstein berhasil menjelaskan peristiwa yang dikenal dengan nama efek foto listrik, yakni pemancaran elekton dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya. Perkembangan teoritis ini menjadi penyebab digantikannya teori elektromagnetik klasik dengan mekanika kuantum.
KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa radiasi adalah proses dimana pepinahan panas dari suatu benda tejadi berdasakan suhunya, tanpa bantuan dari suatu zat-antara (medium) yang campur tangan,
Dalam proses radiasi benda hitam dikenal beberapa komponen dan peristiwa yang saling berhubungan, yaitu :
a)      Intensitas adiasi adalah daya persatuan luas radiasi pada pemukaan benda hitam pada semua frekuensi. Penentuan intensitas radiasi biasanya dapat ditentukan dari beberapa hukum yang behubungan denag radiasi benda hitam.
b)      Daya emisi : berhubungan dengan radiasi monokromatik yang dipancakan tiap satuan luas per satuan waktu pe panjang gelombang.
c)      Radiasi antara dua permukaan : terjadi karena kehilangan panas netto dari permukaan pertama dan energi netto yang ditambahkan pada bidang datar.